Notification

×

Iklan

Iklan

 


Ormas Dukung Anies Baswedan

Senin, 03 Oktober 2022 | Oktober 03, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-29T10:00:51Z


Bekasi - radarberitanasional.com

Dalam ajang calon Pemilihan Persiden Republik Indonesia yang akan datang, bahwa Anies Baswedan adalah Gubernur DKI Jakarta yang akan mencalonkan sebagai Presiden Republik Indonesia di Tahun 2024, dengan pencalonan Anies Baswedans sebagai Presiden Republik Indonesia, maka Anies Baswedan telah mendapat dukungan dari HK. Damin Sada sebagai Tokoh Agama dan juga Ketua Ormas Jajaka Nusantara di Kabupaten Bekasi untuk mendukung dan mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon Presiden Republik Indonesia.

Minin Muslim Ketua Harian Ormas Jajaka Nusantara DPD Kabupaten Bekasi mengatakan, Bahwa kedatangan Anies Baswedan ke Gabus, Desa Sri Jaya, Kecamatan Tambun Utara dalam rangka Hajatan Ketua Umum Jajaka Nusantara HK  Damin Sada maka Kami Ormas Jajaka Nusantara Kabupaten Bekasi akan mendukung apa yang sudah diperintahkan oleh HK Damin Sada sebagai Ketua Umum Ormas Jajaka Nusantara, karena Ormas Jajaka Nusantara melihat Anies Baswedan sangat pantas dan tepat untuk mencalonkan sebagai Presiden Republik Indonesia yang akan datang di Tahun 2024, maka Kami Ormas Jajaka Nusantara Kabupaten Bekasi mendukung Anies Baswedan menjadi Presiden, agar Indonesia memilik Martabat serta bisa berdiri di Bumi Nusantara dengan memiliki jati diri yang baik di Mata Dunia dan dapat mensejahterakan Rakyat Indonesia," kata Minin Muslim melalui Whastaap, (3/10/22).

Minin Muslim menjelaskan, bahwa perjalanan Biodata Anies Baswedan dalam Profil dan Biografi nya sangat terkenal dan memiliki wawasan yang luas, maka Kami Ormas Jajaka Kabupaten Bekasi siap mendukung Anies Baswedan, menjadi Presiden," papar Minin Muslim.


Biodata Anies Baswedan :
Nama Lengkap :
Anies Rasyid Baswedan
Lahir : 7 Mei 1969, di Kuningan, Jawa Barat
Agama : Islam
Orang Tua : Rasyid Baswedan (Ayah) / Aliyah Rasyid (Ibu)
Saudara : Abdillah Rasyid Baswedan dan Ridwan Rasyid Baswedan
Istri : Fery Farhati Ganis
Anak : Mutiara Annisa Baswedan, Mikail Azizi Baswedan, Kaisar Hakam Baswedan, Ismail Hakim Baswedan

Biografi Anies Baswedan :
Anies Baswedan lahir dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, Anis dilahirkan pada Tanggal 7 Mei 1969 di Kuningan, Provinsi Jawa Barat.

Anies Baswedan lahir dari Keluarga Akademisi yang merupakan anak Pertama dari Drs. Rasyid Baswedan, S.U. yang bekerja sebagai Dosen Fakultas Ekonomi di Universitas Islam Indonesia.

Ibunya bernama Prof. Dr. Aliyah Rasyid, M.Pd. yang bekerja sebagai Guru besar dan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Negeri Yogyakarta.

Anies Baswedan merupakan cucu dari Abdurrachman Baswedan AR.Baswedan dan Kakeknya merupakan salah seorang Pejuang pergerakan Nasional dan pernah menjadi Menteri Penerangan pada masa awal Kemerdekaan Indonesia.

Anies diketahui memiliki saudara bernama Abdillah Rasyid Baswedan dan Ridwan Rasyid Baswedan, Anies juga merupakan sepupu dari Novel Baswedan yang merupakan Penyidik di KPK.

Bio data semasa kecil Anies, sejak kecil Anies Baswedan akrab dengan dunia organisasi dan ke Pemimpinan, ketika berumur 12 tahun, Anies membentuk kelompok anak - anak muda antara umur 7 hingga 15 tahun di kampungnya.

Klub tersebut diberi nama ‘Kelabang’ (Klub Anak Berkembang), Kelompok ini sering mengadakan berbagai kegiatan Olah Raga dan Kesenian.

Anies Baswedan memulai Pendidikan formalnya menjelang usia lima tahun dan ia masuk ke sekolah TK Masjid Syuhada di Kota Baru, Yogyakarta, kemudian memasuki Usia Enam Tahun Anies bersekolah di SD Laboratori Yogyakarta Tamat, dan Anies melanjutkan Pendidikannya di SMP Negeri 5 Yogyakarta.

Anies Baswedan melanjutkan masa SMA-nya di SMAN 2 Yogyakarta, ketika SMA, Anies pernah menjadi Ketua OSIS se-Indonesia, ketika ia mengikuti pelatihan ke Pemimpinan di Jakarta pada September 1985, Anies menjadi Ketua dari 300 delegasi SMA se-Indonesia, walaupun pada saat itu Anies baru berada di Kelas Satu.


Anies menjalani Pendidikan di SMA selama 4 Tahun antara tahun 1985 hingga 1989, sebab ia terpilih sebagai peserta dalam program AFS yaitu program Pertukaran Pelajar yang di selenggarakan oleh Bina Antarbudaya, selama satu tahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat (1987-1988).

Anies Baswedan Tamat dari SMA, kemudian melanjutkan kuliahnya di Universitas Gajah Mada di Fakultas Ekonomi dan semasa Kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) (1989-1995), Anies Baswedan aktif di gerakan Mahasiswa seperti di HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), ia juga menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa UGM.

Sewaktu menjadi Mahasiswa UGM, Anies mendapatkan beasiswa Japan Airlines Foundation untuk mengikuti Kuliah Musim panas Bidang Asian Studies di Universitas Sophia di Tokyo, Jepang.

Setelah lulus Kuliah di UGM pada 1995, Anies bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi di UGM, selama bekerja di UGM, Anies mendapatkan Beasiswa Fulbright untuk Pendidikan Master Bidang International Security and Economic Policy di Universitas Maryland, College Park.

Sewaktu Kuliah, dia dianugerahi William P. Cole III Fellow di Maryland School of Public Policy, ICF Scholarship, dan ASEAN Student Award.

Di tahun 2005, Anies menjadi peserta Gerald Maryanov Fellow di Departemen Ilmu Politik di Universitas Northern Illinois sehingga dapat menyelesaikan disertasinya tentang “Otonomi Daerah dan Pola Demokrasi di Indonesia”.

Ketika berada di Amerika Serikat, Anies Baswedan aktif di dunia akademik dengan menulis sejumlah artikel dan menjadi pembicara dalam berbagai konferensi dan ia banyak menulis artikel mengenai Desentralisasi, Demokrasi, dan Politik Islam di Indonesia.


Artikel jurnalnya yang berjudul “Political Islam: Present and Future Trajectory” dimuat di Asian Survey, sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Universitas California.

Sementara, artikel Indonesian Politics in 2007: The Presidency, Local Elections and The Future of Democracy diterbitkan oleh BIES, Australian National University.

Kembali ke Indonesia, Anies Baswedan bekerja sebagai National Advisor bidang desentralisasi dan Otonomi daerah di Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, Jakarta (2006-2007), selain itu pernah juga menjadi peneliti utama di Lembaga Survei Indonesia (2005-2007).

Rektor Universitas Paramadina
Pada 15 Mei 2007, Anies Baswedan dilantik menjadi rektor Universitas Paramadina dan Anies menjadi rektor menggantikan posisi yang dulu ditempati oleh cendekiawan dan intelektual Muslim, Nurcholish Madjid, di saat itu Anies baru berusia 38 tahun dan menjadi Rektor termuda di Indonesia.

Anies Baswedan dalam daftar 100 Intelektual Publik Dunia pada tahun 2008, Ia merintis Program Beasiswa di Universitas Paramadina bernama Paramadina Fellowship, Program ini mengadopsi konsep yang biasa digunakan di Universitas - Universitas di Amerika Utara dan Eropa dengan menyematkan nama sponsor sebagai predikat penerima Beasiswa.

Jika Mahasiswa A mendapat beasiswa dari institusi B, yang memang menjadi salah satu sponsor, di belakang nama mahasiswa dicantumkan nama sponsor, menjadi A, Paramadina, Institusi B Fellow.

Prestasi dan Penghargaan Anies Baswedan yaitu : bahwa nama Anies Baswedan tercantum sebagai satu - satunya orang Indonesia yang masuk pada daftar majalah Foreign Policy yang rilis pada April 2008.

Anies Baswedan berada pada jajaran nama - nama Tokoh Dunia antara lain Tokoh Perdamaian Noam Chomsky dan para penerima Penghargaan Nobel, seperti Shirin Ebadi, Al Gore, Muhammad Yunus, dan Amartya Sen, serta Vaclav Havel.

Sementara, World Economic Forum, berpusat di Davos, memilih Anies sebagai salah satu Young Global Leaders (Februari 2009) di Majalah Bulanan Foresight berbahasa Jepang itu menilai, bahwa Anies adalah Tokoh yang merupakan salah Satu calon Pemimpin Indonesia di masa mendatang.

Pada Pemilu 2009, Anies menjadi moderator dalam acara debat calon Presiden 2009, pada akhir 2009, Anies Baswedan dipilih oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi anggota Tim - 8.

Tim - 8 adalah Tim yang menangani Kasus sangkaan Pidana terhadap Pimpinan KPK yaitu Bibit dan Chandra dan Anies Baswedan yang bukan berlatar belakang Hukum, dipilih menjadi Juru bicara Tim - 8.

Kemudian, pada April 2010, Anies Baswedan terpilih sebagai satu dari 20 Tokoh yang membawa perubahan dunia untuk 20 Tahun mendatang versi Majalah Foresight yang terbit di Jepang akhir April 2010.

Dalam edisi khusus yang berjudul “20 Orang 20 Tahun”, Majalah Foresight menampilkan 20 Tokoh yang diperkirakan skan menjadi perhatian dunia dan mereka akan berperan dalam perubahan dunia dua dekade mendatang.

Dalam biografi Anies Baswedan, Namanya disematkan bersama 19 Tokoh Dunia lain seperti Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Presiden Venezuela Hugo Chavez, Menlu Inggris David Miliband, anggota Parlemen dan Sekjen Indian National CongressIndia Rahul Gandhi, serta politisi muda Partai Republik dan anggota House of Representative AS, Paul Ryan.

Penyampaiannya yang sistematis, tenang dan obyektif dianggap turut membantu menjernihkan suasana dalam suhu politik yang agak memanas pada masa itu.

Anies Baswedan adalah seorang muslim moderat yang sampai saat ini tetap konsisten pada pendiriannya untuk tidak memihak pada kekuatan (politik) tertentu.

Memasuki Tahun 2013, Anie Baswedan resmi terjun ke dunia Politik setelah lama bergelut di Dunia Pendidikan dan Sosial dan ia kemudian menjadi peserta konvensi Capres dari Partai Demokrat, namun di Tahun 2014, Anies kemudian resmi bergabung dalam Tim Pemenangan Capres Jokowi – Jusuf Kalla dimana posisinya ketika itu sebagai Juru bicara dari pasangan Capres dan Cawapres Jokowi -JK.

Anies Baswedan terkenal sebagai praktisi Pendidikan atau Akademisi, dan pernah menjabat sebagai Rektor Paramadina, Menteri Pendidikan era Presiden Joko Widodo, kini Anies Baswedan sekarang terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta yang akan dilantik pada Oktober 2017 bersama dengan Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Anies Baswedan pernah menjadi
Menteri Pendidikan Republik Indonesia, kemudian setelah Jokowi – Jusuf Kalla ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia Tahun 2014, Jokowi kemudian menunjuk Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Ketika memimpin Kementrian Pendidikan, Anies Baswedan kemudian merombak organisasi di lingkup Kementrian Pendidikan seperti Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dipisahkan, dan digabung dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Selain itu Anies Baswedan juga melakukan Pembenahan pada seleksi terbuka Kemendikbud kemudian melakukan distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP). Membuat program Sekolah aman serta mengimbau para orang tua mengantar anaknya sekolah pada Tahun ajaran baru.

Anies Baswedan juga menerapkan kurikulum Pendidikan terbaru serta menyebarkan guru berkualitas, agar merata di semua wilayah serta melakukan hingga reformasi ujian Nasional.

Banyak prestasi yang dibuat oleh Anies Baswedan ketika menjabat sebagai Menteri Pendidikan di era Pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla, dan Anies Baswedan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dari Tahun 2014 hingga pertengahan Tahun 2016, setelah itu Anies kemudian digantikan oleh Muhadjir Effendy.

Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI Jakarta setelah tidak Menjabat lagi sebagai Menteri Pendidikan, Anies Baswedan kemudian diusung oleh Partai Gerindra untuk maju sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Sandiaga Uno sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Anies Baswedan kemudian terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Tahun 2017 bersama dengan Sandiaga Uno sebagai Wakilnya, mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok serta Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI Jakarta yang digelar dalam dua putaran.

( Red )
×
Berita Terbaru Update